Realisasi belanja modal pemerintah tersebut tercatat baru 18,31 persen dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, yaitu Rp189,34 triliun.
"Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyerap 51 persen dari belanja modal dan Kementerian Perhubungan sebesar 10 persen," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung DPR, Selasa (16/7).
Ani, sapaan akrabnya, mengungkapkan perlambatan penyerapan belanja modal salah satunya disebabkan oleh pembebasan tanah yang masih belum rampung.
Namun demikian, ia optimistis penyerapan belanja modal biasanya akan terakselerasi pada semester II.
Tahun ini, banyak proyek tahun jamak (multiyears) yang tak memiliki urgensi untuk menghabiskan seluruh anggarannya pada akhir tahun karena pencairan anggaran disesuaikan dengan kemajuan proyek.
"Namun, (proyek multiyears) ini tentu berpengaruh pada belanja modal pemerintah yang menjadi tidak terlalu kuat," katanya.
Berdasarkan laporan APBN Kita edisi Juli 2019 yang dirilis oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), proporsi terbesar realisasi belanja modal mengalir untuk pembangunan jalan, irigasi, dan jaringan.
Belanja tersebut digunakan untuk preservasi rekonstruksi, rehabilitasi, dan pembangunan jalan, dan jembatan, terutama untuk menunjang kelancaran arus barang dan penumpang menjelang hari Raya Idul Fitri Juni 2019.
Tak cuma itu, belanja juga digunakan untuk prasarana perkeretaapian yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR.
Kemudian, belanja modal juga digunakan untuk peralatan dan mesin yang digunakan oleh Kementerian Pertahanan, Kepolisian, Kementerian Agama, dan Basarnas.
Secara keseluruhan, realisasi belanja pemerintah pusat selama semester I 2019 mencapai Rp630,57 triliun atau 38,58 persen dari pagu APBN 2019, yaitu Rp1.634,34 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 12,92 persen dari periode yang sama tahun lalu.
[Gambas:Video CNN]
(sfr/bir)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2NW2oKr
via IFTTT
No comments:
Post a Comment