"Kita kok senangnya impor impar impor impar, terutama ibu-ibu. Mereka senangnya kalau sudah pegang brand luar, senang banget, apa tas, sepatu, apa begitu," ujar Jokowi saat membuka acara Hari Belanja Diskon Indonesia di Senayan City, Jakarta, Kamis (15/8).
Jokowi tidak membatasi masyarakat yang membutuhkan barang impor. Namun demikian, ia berharap masyarakat memahami neraca perdagangan perlu dijaga salah satunya dengan mengurangi barang impor.
Pasalnya, impor yang tinggi membuat kinerja neraca perdagangan memburuk, terutama ketika kinerja ekspor tidak mendukung. Impor yang tinggi juga membuat Indonesia harus mengeluarkan devisa yang besar untuk membayar pengiriman barang yang dilakukan.
Hal tersebut selanjutnya membuat defisit transaksi berjalan semakin bengkak. "Neraca perdagangan kita (Indonesia) masih defisit, defisit transaksi berjalan juga masih 'gede' ini," katanya.Oleh karena itu, ia meminta masyarakat mulai mengurangi impor dan beralih ke produk lokal. Toh, menurutnya, kualitas merek-merek lokal tidak kalah dari buatan luar negeri.
Bahkan, beberapa merek konsumer lokal sudah berhasil mengembangkan pasar ke negara-negara tetangga. Misalnya, ke Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, hingga Hong Kong.
"Di sini ada Mayora? Itu produknya sudah mengisi 60 persen masuk ke Filipina, seperti permen Kopiko, kopi Torabika," tandasnya.
[Gambas:Video CNN]
(uli/bir)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2yXYnLg
via IFTTT
No comments:
Post a Comment