Pages

Monday, September 23, 2019

Perang Dagang Buat Rupiah Lesu ke Rp14.085 per Dolar AS

Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah tercatat di posisi Rp14.085 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Senin (23/9) sore. Posisi ini melemah 0,21 persen dibanding perdagangan Jumat (21/9) sore, yakni Rp14.055 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.077 per dolar AS atau menguat dibanding kemarin yakni Rp14.085 per dolar AS. Pada hari ini, rupiah berada dalam rentang Rp14.069 hingga Rp14.089 per dolar AS.

Sore hari ini, mayoritas mata uang utama Asia melemah terhadap dolar AS. Baht Thailand melemah 0,03 persen, dolar Hong Kong melemah 0,04 persen, dolar Singapura melemah 0,13 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,28 persen.

Kemudian, peso Filipina melemah 0,49 persen, won Korea Selatan melemah 0,49 persen, dan yuan China melemah 0,53 persen. Di kawasan Asia, hanya rupee India dan yen Jepang yang menguat terhadap dolar AS dengan masing-masing nilai penguatan 0,09 persen dan 0,2 persen.

Mata uang negara maju seperti poundsterling Inggris melemah 0,37 persen dan euro melemah 0,4 persen terhadap dolar AS. Namun, dolar Australia menguat 0,03 persen terhadap dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah disebabkan oleh sentimen perang dagang antara AS dan China.

Pekan lalu, delegasi dagang China dan AS telah mengadakan pertemuan interim di Washington DC untuk menentukan poin-poin pertemuan kedua negara pada bulan depan.

Di dalam pertemuan tersebut, perwakilan dagang AS mengatakan bahwa pertemuan dengan China cukup produktif sehingga kedua negara yakin bisa melanjutkan negosiasi pada Oktober mendatang. Sementara itu, Kementerian Perdagangan China juga mengatakan pembicaraan kedua negara cukup konstruktif.

[Gambas:Video CNN]
Delegasi China seharusnya mengunjungi ladang pertanian di Montana dan Nebraska selepas pertemuan berlangsung. Namun, secara tiba-tiba, perwakilan China membatalkan kunjungan tersebut.

"Pembatalan tersebut disebabkan keputusan Presiden AS Donald Trump yang menolak perjanjian perdagangan secara parsial dengan China. Kini, pelaku pasar mulai mempertanyakan potensi dicapainya kesepakatan dagang dalam waktu dekat," jelas Ibrahim, Senin (23/9).

Dari sisi internal, rupiah melemah lantaran harga minyak mentah kembali meningkat. Ini lantaran situasi geopolitik Timur Tengah yang masih panas setelah ladang minyak milik Saudi Aramco diserang.

"Kenaikan harga minyak akan membuat biaya impor komoditas ini semakin mahal. Ini membuat beban neraca perdagangan dan transaksi berjalan semakin berat," papar dia.

(glh/lav)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/3391Eob
via IFTTT

No comments:

Post a Comment