BI mencatat pertumbuhan uang beredar tersebut turun. Pasalnya, pada Juli uang beredar masih bisa tumbuh 7,8 persen.
Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menjelaskan bahwa penurunan pertumbuhan uang beredar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya disebabkan oleh penurunan pertumbuhan aktiva bersih di dalam negeri.
Catatan BI, aktiva bersih dalam negeri tumbuh sebesar 8,9 persen secara year on year pada Agustus kemarin. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang masih bisa mencapai 10,1 persen.
Penurunan pertumbuhan aktiva dalam negeri tersebut disebabkan oleh pertumbuhan penyaluran kredit yang lebih rendah.Data BI menunjukkan penyaluran kredit hanya tumbuh 8,6 persen pada Agustus kemarin. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan Juli yang masih mencapai 9,7 persen.
"Tagihan bersih kepada pemerintah pusat juga masih mengalami kontraksi sebesar -2,5% (yoy) meskipun tidak sedalam bulan sebelumnya," katanya seperti dikutip dari pernyataan di situs BI, Senin (30/9).
Onny mengatakan perlambatan jumlah uang beredar pada Agustus kemarin masih tertahan pertumbuhan aktiva luar negeri bersih yang meningkat dari 1,5% pada Juli menjadi 2,9% pada Agustus. Peningkatan terjadi sejalan dengan meningkatnya cadangan devisa dan penurunan DPK valas.
[Gambas:Video CNN] (agt)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2mWMhzA
via IFTTT
No comments:
Post a Comment