"Dulu, beras (impor) itu dibeli saja, tidak didatangkan sejumlah yang dibutuhkan. Tapi tidak dipikirkan rasa berasnya seperti apa, untuk konsumsi siapa dan di mana," ujar pria yang akrab disapa Buwas ini saat berkunjung ke kantor CNNIndonesia.com, Kamis (18/7).
Menurut dia, 1,8 juta ton beras yang diimpor adalah jenis beras pera yang tak sesuai dengan cita rasa mayoritas penduduk Indonesia. Sebagian besar masyarakat Indonesia, menurut dia, lebih menyukai beras pulen.
"Satu-satunya cara beras itu harus kami campur dengan beras produksi dalam negeri yang pulen. Perbandinganya 1:3 sehingga bisa diterima masyarakat Jawa. Makanya, saat ini masih ada sisa 1,1 juta ton beras impor," jelas dia.
Menurut dia, kualitas beras impor tersebut sebenarnya bagus. Hanya saja, saat dimasak, rasanya tak sesuai dengan cita rasa sebagian besar masyarakat.
Buwas juga menyebut stok stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai 2,5 juta ton. Stok tersebut, menurut dia, mencukupi hingga akhir tahun ini.
"Tahun ini saya pastikan masih butuh impor. Tapi saya rasa kalau ada musim kering hingga Maret masih mencukupi, kemudian April nanti lihat lagi seperti apa," pungkas dia. (agi)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2Y9R1lU
via IFTTT
No comments:
Post a Comment