Secara rinci disebutkan, efisiensi berasal dari sinergi kontrak penyediaan pesawat untuk pekerja lapangan dari ketiga Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tersebut. Penandatanganan kontrak dilakukan pada hari kedua kegiatan IPA Convention and Exhibition 2019 di Jakarta, Kamis (5/9).
Ketiga KKKS tersebut beroperasi di Laut Natuna dengan rute penerbangan Bandar Udara Halim Perdanakusumah - Bandar Udara Khusus Matak di Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. Saat ini, jasa transportasi udara dilakukan ketiga KKKS menggunakan kontrak terpisah dengan maskapai yang berbeda.
Mengacu pada kebutuhan masing-masing KKKS sebelumnya, pesawat diperkirakan akan mengangkut kurang lebih 3.200 penumpang setiap bulan (round trip) dengan total 60 kali penerbangan per bulan dengan total jam terbang sekitar 170 jam.
Dalam kolaborasi ini, SKK Migas dan ketiga KKKS berhasil melakukan efisiensi biaya untuk periode lima tahun kontrak."Inisiatif kolaborasi SKK Migas dan ketiga KKKS ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan efisiensi biaya tanpa harus menurunkan aspek kualitas keselamatan maupun operasional," ujar Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi.
Sebelumnya, ketiga KKKS menggunakan pesawat masing-masing dengan okupansi penumpang yang tak pernah ketika operasional penerbangan berlangsung.
"Sehingga kita berpikir bagaimana terobosan baru, slot basis, kursinya yang kita jual. Multiplier effect bisa melayani masyarakat di sana juga," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (sas/lav)
from CNN Indonesia https://ift.tt/34kIpZX
via IFTTT
No comments:
Post a Comment