Realisasi tersebut sudah mencapai 78,5 persen dari dana FLPP sebesar Rp7,1 triliun yang disediakan pemerintah pada 2019 ini.
"Itu untuk 57.949 unit rumah dari 68 ribu," kata Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin seperti dikutip dari website kementerian tersebut, Jumat (27/9).
KPR FLPP adalah dukungan fasilitas bantuan pembiayaan perumahan kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian PUPR.
Dengan fasilitas tersebut, masyarakat berpenghasilan rendah bisa membeli rumah dengan uang muka terjangkau, bunga tetap 5 persen selama masa kredit maksimal 20 tahun. Selain itu, mereka juga terbebas PPn dan premi asuransi.Untuk bisa mendapatkan rumah dengan fasilitas tersebut, masyarakat berpenghasilan rendah harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, besar penghasilan maksimal Rp 4 juta untuk rumah tapak dan Rp 7 juta untuk rumah susun.
Kedua, belum memiliki rumah dan belum pernah menerima subsidi KPR FLPP . Untuk mencegah penyimpangan penyaluran subsidi tersebut pemerintah terus meningkatkan pengawasan kepatuhan penghunian rumah yang telah dibeli oleh masyarakat.
"Hal ini untuk memastikan penyaluran FLPP tepat sasaran yakni bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang membutuhkan rumah sebagai tempat tinggal, bukan untuk investasi," katanya.
[Gambas:Video CNN] (agt)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2nalvmQ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment