Pages

Tuesday, August 21, 2018

Pendidikan Perkoperasian, Penting Raih Kepercayaan

INILAHCOM, Kuningan - Pengembangan pendidikan perkoperasian menjadi hal yang vital saat ini, dimana masyarakat belum sepenuhnya percaya dengan koperasi.

"Kondisi perkoperasian saat ini perkembangannya kurang baik. Karena itu peran pengembangan pendidikan menjadi sangat penting," ujar Eko Heriyono Kabid Peningkatan Peran Organisasi Kependidikan Kemenkop dan UKM, dalam diskusi sekaligus Penutupan Pelatihan Perkoperasian bagi Kader Pengelola Koperasi dan Magang Koperasi, di Ruang Rapat Purbawisesa Kabupaten Kuningan, Selasa (21/8/2018).

Kegiatan dibuka Bupati Kuningan Acep Purnama. Kegiatan ini mengulangi keberhasilan kegiatan yang sama, yang dilaksanakan pada tahun 2017 di provinsi Jateng dan Jabar.

Hadir dalam acara ini, Direktur Prodi Manajemen S-1 Ikopin Dr H Giyanto Purba Suseno, Kadis KUKM Kuningan beserta jajarannya, Kadis Pertanian Kuningan. Kegiatan di Kuningan ini melibatkan 100 orang mahasiswa Ikopin prodi manajemen S-1, yang merupakan kali kedua dari sinergi antara Deputi Pengembangan SDM Kemenkop dan UKM dengan Ikopin, khususnya prodi S-1 Manajemen.

Eko juga menekankan perlunya mengembangkan kepercayaan dalam membangun koperasi, terutama kepercayaan anggota terhadap pengurus dan kepercayaan antar anggota. "Saat ini masyarakat lebih tertarik pada pasar-pasar modern, karena pasar modern identik dengan kenyamanan, wangi dan sejuk. Padahal harga barang yang dijual lebih mahal," katanya.

"Tetapi mereka mampu membangun kepercayaan dan itu menjadi keunggulan pasar modern," tambahnya. Beberapa langkah yang sudah dan masih dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan kepada koperasi antara lain, revitalisasi pasar tradisional, dan pencanangan kecamatan koperasi.

Kembangkan Potensi Daerah

Bupati Kuningan, Acep Purnama menyambut baik adanya pelatihan perkoperasian ini. "Kabupaten Kuningan memiliki banyak potensi ekonomi untuk dikembangkan melalui wadah koperasi. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap bisa menghasilkan kader-kader koperasi yang profesional dan membantu mengembanngkan potensi di daerah khususnya yang bergerak di koperasi," katanya.

Dalam pelatihan itu, setelah sesi diskusi dilanjutkan dengan analisis SWOT (strengh, weakness opportunities, treath) yang diwakili oleh 5 kelompok, yang menggambarkan keterwakilan wilayah tengah, utara, selatan, timur dan barat.

Kelima kelompok telah mampu membedah koperasi dengan sangat baik melalui Analisis SWOT. Beberapa masukan yang perlu diperhatikan dalam pengembangan koperasi menyangkut masalah: kelembagaan, bisnis, partisipasi anggota, SDM.

Di antara masalah yang paling urgen untuk ditangani adalah masalah pendidikan perkoperasian di tingkat anggota dan manajemen, teknologi informasi yang masih minim baik fasilitas maupun implementasinya. [*]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Ekonomi buka link disamping kalo berita nya kurang lengkap https://ift.tt/2nXaanp

No comments:

Post a Comment