Berdasarkan informasi yang ditulis Dewan Energi Nasional (DEN), thorium merupakan bahan bakar nuklir yang lebih unggul dari uranium di hampir semua aspek, tetapi belum banyak didengar. DEN bahkan mengistilahkan thorium dengan nuklir hijau.
Reaktor nuklir bertenaga thorium tidak pernah dapat meleleh. Hal ini karena thorium lebih ringan daripada uranium.
"Kerja sama Pal dan Thocron Internasional ini dapat menjadi awal dari terbangunnya industri nuklir nasional," ujar Direktur Rekayasa Umum, Pemeliharaan, dan Perbaikan Sutrisno dalam keterangan resmi yang diperoleh CNNIndonesia.com, Kamis (18/7).
Sutrisno menyebut Thorcon sebelumnya telah menyatakan keseriusannya untuk berinvestasi US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp17 triliun untuk membangun pembangkit listrik thorium di Indonesia. Adapun PLTT yang akan dibangun dari kerja sama dengan Thorcon, menurut dia, akan menggunakan desain struktur kapal sepanjang1 74 meter yang setara dengan kapal tanker kelas Panamax.
Kapal tersebut akan dibangun oleh Daewo Shipyard & Marine Engineering (DSME) di Korea Selatan yang merupakan galangan kapal terbesar kedua di dunia.
"Pada mei lalu, kedua pihak (Pal dan Thocron) telah mengunjungi DSME dan mendapat konfirmasi mereka siap membangun desain PLTT kurang dari 3 tahun," jelas dia.
PLTT pertama di Indonesia ini, menurut dia, ditargetkan akan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekitar 10 persen. Thorcon, menurut dia, juga akan terus mencoba meningkatkan prosentase TKDN untuk tiap PLTT yang terpasang di Indonesia.
"Sehingga pasca-2030, pabrik PLTT dapat dibangun di Indonesia sebagai wujud nyata pengembangan industri nuklir di Indonesia," terang dia.
PLTT dapat menghasilkan listrik bersih yang lebih murah dari batubara, sehingga dapat menjadi sistim energi andalan menuju ekonomi rendah karbon dan tercapainya target harga jual listrik di bawah BPP Nasional, sehingga tarif listrik ke masyarakat dapat turun. (agi/agi)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2JLbYul
via IFTTT
No comments:
Post a Comment