"Untuk belanja pegawai, semuanya harus dikaitkan dengan reformasi birokrasi, baik di pusat dan di daerah," ungkapnya kala membuka rapat terbatas mengenai pagu indikatif RAPBN 2020 di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (15/7).
Jokowi sebelumnya menyoroti penyusunan anggaran belanja barang dan modal. Ia ingin belanja modal ditingkatkan dan belanja barang dipangkas dalam RAPBN 2020.
Ia menekankan semua anggaran harus dibelanjakan sesuai skala prioritas program pembangunan pemerintah, yaitu pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM), seperti pendidikan, kesehatan, dan pelatihan tenaga kerja sesuai kebutuhan industri.
Mantan wali kota Solo ini ingin agar anggaran kesehatan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan kekurangan gizi yang membuat anak pendek alias stunting, meningkatkan keselamatan ibu hamil, hingga imunisasi. Kemudian, ia juga ingin agar anggaran yang disiapkan bisa mengurangi angka kemiskinan.
"Yang namanya Program Keluarga Harapan, dana desa, nantinya betul-betul menyasar, termasuk juga bantuan modal untuk pengusaha UMKM," katanya.
Di sisi lain, orang nomor satu di Indonesia itu juga ingin agar penyusunan RAPBN 2020 tetap memberikan alokasi untuk pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur terutama ditujukan untuk mengkoneksikan sentra produksi, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kawasan pariwisata, kawasan industri kecil, kawasan pertanian, perkebunan, dan perikanan, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Saya minta lebih difokuskan kemudian disambungkan dengan sentra produksi," imbuhnya.
Tak ketinggalan, ia ingin agar penyusunan RAPBN 2020 bisa menjadi penyangga atas berbagai terpaan ekonomi global yang kian dinamis. Dengan begitu, Indonesia tetap bisa memperkuat ekonomi dari dalam. (uli/agi)
from CNN Indonesia https://ift.tt/32tLx4H
via IFTTT
No comments:
Post a Comment