Sementara itu, harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) naik 0,25 persen menjadi US$56,02 per barel.
Kenaikan terjadi di tengah meningkatnya tensi ketegangan negara Barat dengan Iran, serta penurunan stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS).
Mengutip Reuters, Jumat (26/7), stok minyak mentah AS anjlok hingga 11 juta barel. Realisasi ini jauh lebih tinggi dari prediksi analis yang hanya 4 juta barel. "Penarikan kuat hampir 11 juta barel sebagian besar berasal dari Teluk Meksiko, yang berhadapan dengan Badai Tropis Barry. Produksi AS mengalami penurunan terbesar sejak Oktober 2017, tetapi diperkirakan akan bangkit minggu depan," kata Edward Moya selaku Analis Pasar Senior di OANDA seperti dikutip dari Reuters, Jumat (26/7).Mengenai ketegangan antara negara Barat dengan Iran, Inggris memutuskan untuk mengirim kapal perang demi mengawal seluruh kapal berbendera Inggris berjalan melalui Selat Hormuz. Kebijakan itu baru saja dikeluarkan kemarin setelah pemerintah sebelumnya mengklaim tak memiliki sumber daya untuk menemani kapal melalui selat tersebut.Amerika Serikat (AS), Inggris, dan negara lainnya berencana melakukan pertemuan di Florida untuk membahas perlindungan pengiriman minyak di Teluk dan Iran. Arab Saudi sebagai pengekspor minyak utama dunia mendesak pembeli minyak global untuk mengamankan pengiriman energi yang melewati Selat Hormuz.Selama ini, sebanyak 20 persen dari pasokan global diangkut setiap hari.
Negara itu juga berencana meningkatkan kapasitas pipa timur-barat sebesar 40 persen dalam dua tahun ke depan. Alasannya, agar pengiriman minyak tak perlu lagi melewati Selat Hormuz.(aud/agt)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2K6fLCq
via IFTTT
No comments:
Post a Comment