Pages

Thursday, July 18, 2019

Perusahaan Ritel Ponsel Harap Berkah dari Aturan IMEI

Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan ritel telepon seluler meyakini akan memperoleh berkah dari penerapan aturan validasi IMEI dalam waktu dekat. Beleid penghambat peredaran ponsel ilegal itu dinilai bisa mendorong omzet penjualan resmi oleh perusahaan.

Salah satunya, PT Trikomsel Oke Tbk. Emiten berkode TRIO itu meyakini aturan tersebut bisa membuat masyarakat enggan membeli ponsel ilegal dan mengganti minatnya ke ponsel bergaransi dari para gerai ritel resmi. Dengan begitu, penjualan di toko-toko perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia bisa meningkat.

Sayangnya, Direktur Trikomsel Oke Jason A. Kardachi enggan memperkirakan seberapa besar potensi peningkatan penjualan ponsel di masing-masing toko sebagai dampak dari aturan ini. Hal ini lantaran peraturan resmi belum diterbitkan pemerintah.

"Nanti hanya boleh produk asli yang dijual, itu dapat meningkatkan tingkat penjualan perusahaan," ungkapnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (18/7).


Menurut dia, dampak positif dari aturan validasi IMEI bahkan sudah mulai terasa dalam beberapa hari terakhir. Hal ini terlihat dari lonjakan harga saham perusahaan yang mencapai lebih dari 700 persen dalam kurun sebulan terakhir, dari Rp50 menjadi Rp426.

Menurut dia, ini merupakan bukti bahwa pasar ritel ponsel akan kian bergairah berkat aturan validasi IMEI, meski perusahaan belum menganalisa lebih dalam lonjakan harga saham tersebut.

"Manajemen tidak mengetahui kenapa ada peningkatan atau lonjakan yang terjadi selama beberapa hari terakhir, tapi kami melihat mungkin ini ada ekspektasi dari masyarakat bahwa peraturan akan berdampak positif kepada perusahaan," katanya.

Lebih lanjut, Jason berharap dampak positif dari aturan ini bisa mendongrak kinerja perusahaan yang sejatinya tengah melambat pada kuartal I 2019. Pendapatan perusahaan tercatat hanya sebesar Rp286 miliar pada periode Januari-Maret 2019.


Realisasi pendapatan itu turun Rp159 miliar atau 35,73 persen dari periode Januari-Maret 2018 senilai Rp445 miliar. Menurutnya, hal ini merupakan dampak dari penutupan lima toko yang dilakukan perusahaan dalam rangka efisiensi.

Terkait pengembangan usaha, perusahaan mengaku masih mengkaji rencana pembukaan toko baru. Saat ini, perusahaan setidaknya memiliki 76 Oke Shop dan 22 Global Teleshop di seluruh Indonesia.

"Sampai saat ini, kami masih belum ada rencana ekspansi tetap berfokus kepada toko-toko yang bisa berkontribusi positif," jelasnya.

Senada, peritel ponsel lain, PT Erajaya Swasembada Tbk juga berharap aturan validasi IMEI bisa mengerek pendapatan di sejumlah toko-toko perusahaan. Sebab, menurut Direktur Pemasaran dan Komunikasi Erajaya Djatmiko Wardoyo, wacana aturan itu saja setidaknya sudah memberikan kepastian iklim usaha bagi para riteler dan pihak-pihak yang terkait dalam bisnis ini.


Namun, seperti halnya Trikomsel, Djatmiko mengaku belum bisa memperkirakan seberapa besar potensi peningkatan pendapatan dari aturan ini.

"Karena peraturannya belum diterapkan, tapi setidaknya memberi kepastian iklim usaa bagi perusahaan. Kami berharap celah ponsel BM yang masuk ke Indonesia bisa teratasi," ujarnya.

[Gambas:Video CNN] (uli/lav)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2M0zcQ0
via IFTTT

No comments:

Post a Comment