Saking pentingnya, JK meminta seluruh pihak terkait untuk menjaga inflasi agar tidak terlalu tinggi dan juga rendah. Pengendalian tersebut penting dilakukan karena inflasi ia ibaratkan seperti tekanan darah.
"Tekanan darah, kalau tinggi bisa pingsan. Kalau hyper inflasi, ekonomi akan ambruk seperti Venezuela. Tetapi kalau inflasi rendah atau deflasi kita juga pusing bisa pingsan juga," katanya, Kamis (25/7). Wapres mengatakan ada tiga pihak yang berperan penting dalam menjaga stabilitas inflasi, yakni pemerintah, Bank Indonesia (BI), dan pengusaha. BI mempunyai tugas dalam menjaga stabilitas moneter dan nilai tukar rupiah. "Inflasi bisa terjadi kalau BI cetak uang banyak, lalu konsumsi tinggi dan harga barang naik, karena harga barang naik belum tentu bisa diatasi oleh industri secepat mungkin. Makanya kenapa BI penting untuk jaga keseimbangan uang beredar," katanya. Pemerintah mempunyai tugas dalam membuat kebijakan yang tepat agar inflasi tetap terjaga. Sementara pengusaha memiliki peran penting dalam menjaga inflasi melalui aktivitas produksi."Jadi bagaimana menjaga ekuilibrium itu dengan cara harmonisasinya dengan cara kebijakan moneter, kebijakan pemerintah, dan kesempatan pengusaha untuk produksi dan dagang," tuturnya.Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan sejak 2015 seluruh pihak terkait sudah berkoordinasi dan bersinergi dengan baik dalam mengendalikan inflasi. Sinergi dan koordinasi tersebut tercermin dari laju inflasi beberapa tahun belakangan ini.
"Sinergi menjadi kunci kenapa inflasi kita sejak 2015 sampai hari ini berhasil dikendalikan ke level 3 persen," katanya.
Perry mengatakan level inflasi tersebut sangat rendah. "Dulu dulu pernah double digit sekarang 3 persen," katanya.
(ulf/agt)from CNN Indonesia https://ift.tt/30T1gc6
via IFTTT
No comments:
Post a Comment