"Ini layanan untuk meningkatkan kecepatan (pengiriman barang) ya. Otomatis kalau layanannya cepat, jadi orang kan senang untuk kirim barang melalui udara," ucap Iqbal, Rabu (11/9).
Mengutip laporan keuangan perusahaan, perusahaan mencatatkan pengangkutan kargo seberat 453,78 juta kilogram (kg) pada sepanjang 2018 kemarin. Angkanya tersebut naik 1,57 persen dibandingkan dengan posisi 2017 yang sebesar 446,76 juta kg.
Secara nominal, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan dari layanan kargo sebesar US$258,62 juta pada 2018. Realisasi itu meningkat 9,08 persen dari sebelumnya US$237,08 juta.
Lebih lanjut Iqbal menjelaskan Tauberes adalah platform e-commerce yang menyediakan jasa pemesanan logistik, baik untuk kurir, air cargo gateway, dan payment yang dikembangkan oleh PT Garuda Tauberes Indonesia (GTI)."Perkembangan pesat industri e-commerce di Indonesia saat ini menjadikan sektor layanan logistik memiliki peran penting dalam menjembatani market e-commerce dengan masyarakat," terang dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama GTI Albert Burhan menyatakan ada tiga fitur yang disediakan dalam aplikasi Tauberes, yakni kirim paket, kargo udara, dan belanja online. Uniknya, konsumen juga bisa memilih penyedia jasa pengiriman barang yang telah bekerja sama dengan Tauberes.
Selain melalui Garuda Indonesia, ada penyedia jasa pengiriman lainnya yang bisa jadi pilihan konsumen, yaitu J&T Express, Lion Parcel, Aero Express, SAP, dan Si Cepat.
"Saat ini kami tengah mengembangkan fitur 'market place' sebagai salah satu pilar utama pada aplikasi Tauberes ini," sambungnya.
Perusahaan akan terus mengembangkan layanan Tauberes untuk memudahkan pengguna. Misalnya, tambah Albert, memungkinkan konsumen untuk memonitor proses pengiriman melalui ponsel pintar dan perangkat tabel kapan dan di mana saja.
[Gambas:Video CNN] (aud/agt)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2LsLTCj
via IFTTT
No comments:
Post a Comment