Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto merinci empat perusahaan tersebut, yakni PT Futai Sulawesi Utara, PT Indojaya Fortuna, PT Mapalus Makawanua, dan PT Puri Bitung Gemilang. Dari seluruh perusahaan tersebut, terdapat dua perusahaan yang telah merealisasikan investasinya di Bitung, yakni Futai dan Indojaya Fortuna.
Indojaya Fortuna telah merealisasikan investasinya sebesar Rp350 miliar untuk membangun fasilitas pendingin (cold storage) di lahan seluas 1 hektare (ha). Tingkat pembangunan pabrik ini sudah mencapai 70 persen dan ditargetkan selesai akhir 2019.
Sementara itu, Futai tengah membangun industri kertas daur ulang senilai Rp1,4 triliun di atas lahan seluas 6,8 ha. Pabrik ini diharapkan rampung pada akhir tahun mendatang.
Bahkan, perusahaan juga telah mendapatkan fasilitas pembebasan pajak dalam rangka impor melalui penerbitan Surat Keputusan Administrator KEK Bitung Nomor 01/SK-AD.KEK/I/2019 tanggal 11 Januari 2019 Nomor 02/SK-AD.KEK/II/2019 tanggal 27 Februari 2019 dan Nomor 04/SK-AD.KEK/IV/2019 tanggal 25 April 2019."Ini merupakan investasi tahap pertama dari rencana investasi sebesar US$200 juta. Progress pembangunan pabrik sudah mencapai 20 persen dan ditargetkan selesai akhir 2019," jelas Enoh melalui keterangan resmi dikutip Rabu (4/9).
Selain dua investasi tersebut, Enoh kemudian menjelaskan dua komitmen investasi lainnya yang segera terealisasi di KEK Bitung.
PT Mapalus Makawanua, misalnya, akan berinvestasi Rp30 miliar di KEK Bitung untuk membangun industri karbon aktif di lahan seluas lahan 7 ha. Saat ini perusahaan sedang dalam proses penandatanganan kerja sama dengan Badan Usaha Pengelola KEK.
Sementara itu, PT Puri Bitung Gemilang akan membangun pabrik pengolahan sabut kelapa menjadi cocopeat atau media tanam dengan luas lahan 2 ha dan nilai investasi Rp1 miliar."Saat ini perusahaan pun sedang dalam proses penandatanganan kerjasama dengan Badan Usaha Pengelola KEK," imbuh dia.
KEK Bitung ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung dan resmi beroperasi sejak 1 April 2019. Kegiatan utamanya adalah industri pengolahan kelapa, industri pengolahan perikanan, industri farmasi, dan logistik.
Total luas lahan KEK Bitung mencapai 534 ha dengan perkiraan investasi dasar yang dibutuhkan sebesar Rp2,3 triliun. Namun, investasi dari pelaku usaha diperkirakan bisa mencapai Rp32,9 triliun dan diharapkan bisa menyerap 34.710 tenaga kerja.
[Gambas:Video CNN] (glh/bir)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2PGudXU
via IFTTT
No comments:
Post a Comment