Kementerian menambah kuota ekspor tembaga PTFI sebesar 500 ribu ton atau mencapai tiga kali lipat lebih dari kuota ekspor Maret lalu yang hanya 198.282 ton. Totalnya, kuota ekspor tembaga yang diperoleh Freeport menjadi 700 ribu ton.
Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Ditjen Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengatakan perizinan penambahan kuota ekspor tersebut sudah diterbitkan pekan ini.
"Udah selesai, sudah keluar izinnya (penambahan kuota ekspor)," katanya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/7).
Kendati demikian, Yunus mengatakan penambahan kuota ini tidak mempengaruhi target produksi yang telah ditetapkan. Tahun 2019 Freeport telah mengantongi kuota produksi sekitar 1,2 ton tembaga.
"Enggak (pengaruhi target produksi 2019). Waktu RKAB pertama turun, karena dianggap permukaannya tidak bisa berproduksi yang tambang permukaan di Grasberg. Sekarang setelah dilakukan kajian lagi masih bisa dioptimalisasi dengan memanfaatkan apa yang sudah ada untuk berproduksi," ujarnya.
Sebelumnya, PT Freeport Indonesia telah mengajukan penambahan kuota izin ekspor tembaga.
Juru Bicara Freeport Indonesia Riza Pratama mengungkapkan ekspor tambahan berasal dari sisa stok tahun lalu di tambang terbuka. Namun saat itu, ia enggan membocorkan volume penambahan kuota ekspor yang diminta.Dalam paparan kinerja keuangan Freeport-McMoran untuk kuartal I 2019 yang diunggah pada situs resminya, Executive Vice President & Chief Financial Officer Freeport-McMoran Kathleen Quirk memperkirakan tambahan izin ekspor yang akan diajukan kepada pemerintah Indonesia berkisar 40 ribu ton konsentrat.
[Gambas:Video CNN] (sas/lav)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2NcW9Re
via IFTTT
No comments:
Post a Comment