Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan secara teknikal IHSG menunjukkan potensi pelemahan. Indeks manufaktur AS secara nasional turun menjadi 49,1 pada Agustus atau lebih rendah prediksi analis yang disurvei Reuters yakni 51,1.
"Data ekonomi AS juga mempengaruhi pergerakan IHSG,"ujarnya dalam risetnya, Kamis (5/9).
Sentimen politik di Hong Kong juga mewarnai laju IHSG. Pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam dilaporkan bakal mengumumkan secara resmi pembatalan rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang memicu gelombang demonstrasi ricuh selama 3 bulan belakangan.
Akibat kabar itu, indeks Hang Seng di Hong Kong naik 3,9 persen pada penutupan perdagangan Rabu (3/9). Namun, Dennies bilang sentimen itu belum juga mampu mengangkat laju indeks.Ia memprediksi IHSG bergerak di rentang support 6.226-6.248 dan resistance 6.283-6.296. Ia merekomendasikan investor untuk membeli saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi juga memproyeksi IHSG mengalami koreksi pada perdagangan hari ini. "IHSG bergerak cenderung melemah dengan support dan resistance di level 6.210-6.287," terang dia.
Namun, ia mengatakan masih ada harapan setelah pemerintah resmi melarang ekspor bijih nikel dengan kadar di bawah 1,7 persen secara total mulai 1 Januari 2020 nanti. Kebijakan itu memberikan imbas positif pada harga komoditas tambang.
"Indonesia terlihat mulai ketat pada aktivitas ekspor barang tambang yang belum diolah," katanya.Usai koreksi selama dua hari, IHSG berhasil bangkit pada penutupan perdagangan Rabu (4/9). Indeks ditutup di level 6.269 naik 8,07 poin atau 0,13 persen.
Sementara itu, saham-saham utama Wall Street kompak menguat. Dow Jones naik 237,45 poin atau 0,91 persen ke 26.355. Lalu S&P 500 naik 31,51 poin atau 1,08 persen ke 2.937, dan Nasdaq Composite naik 102,72 poin atau 1,3 persen ke 7.976.
[Gambas:Video CNN] (ulf/bir)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2ZPe2HH
via IFTTT
No comments:
Post a Comment