Hal ini tercermin dari data Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) yang mengungkapkan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 13,39 persen, lebih rendah dari 19,17 persen pada kuartal sebelumnya.
Disebutkan, pertumbuhan kegiatan usaha tetap positif, antara lain ditopang sektor konstruksi yang tumbuh meningkat.
Sementara itu, perlambatan kegiatan usaha terutama terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, khususnya pada subsektor pertanian tanaman bahan makanan yang dipengaruhi oleh faktor musim kemarau yang berkepanjangan.
Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha tersebut, kata BI, rata-rata kapasitas produksi pada triwulan III 2019 lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pada triwulan sebelumnya. Tingkat penggunaan kapasitas produksi dari rata-rata 77,18 persen pada triwulan sebelumnya menjadi sebesar 75,42 persen.
Sementara itu, tingkat penggunaan tenaga kerja juga lebih rendah, tercermin dari nilai SBT tenaga kerja sebesar 2,47 persen pada triwulan sebelumnya menjadi sebesar 1,40 persen.
Di sisi keuangan, kondisi likuiditas dan kerentanan dunia usaha serta akses kredit masih cukup baik meskipun relatif menurun dibandingkan triwulan sebelumnya.
Menurut BI, responden memprakirakan kegiatan usaha tetap tumbuh positif, meskipun tidak setinggi periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari SBT prakiraan kegiatan usaha pada triwulan IV 2019 sebesar 9,13 persen.
Pertumbuhan kegiatan usaha yang tetap positif diprakirakan ditopang terutama oleh sektor konstruksi dan sebagian besar sektor tersier.
Optimisme terhadap kegiatan usaha ke depan juga tercermin dari prakiraan investasi dan penggunaan tenaga kerja yang meningkat pada triwulan IV 2019.
[Gambas:Video CNN] (Antara/lav)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2AWZ0Wj
via IFTTT
No comments:
Post a Comment