Pages

Monday, October 28, 2019

Laba Anjlok 18 Persen, HSBC Bakal PHK Besar-besaran

Jakarta, CNN Indonesia -- Ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) HSBC bakal lebih kencang, setelah bank yang berbasis di London, Inggris, tersebut mencatat penurunan laba kotor hingga 18 persen pada kuartal ketiga tahun ini.

Mengutip CNN.com, Selasa (29/10), manajemen HSBC Global menyebut kondisi pasar yang menantang dan ketidakpastian ekonomi yang masih berlanjut membuat bisnis mereka di Eropa dan Amerika semakin singset.

Akibatnya, rencana manajemen mengubah bisnis tidak ampuh lagi untuk menyelamatkan perusahaan dari tekanan. "Diperlukan tindakan yang lebih mendesak," ujar Noel Quinn, CEO sementara HSBC, menanggapi rilis kinerja keuangan kuartal III yang melempem.

"Kami perlu mempercepat rencana untuk merombak bagian-bagian dari portofolio bisnis kami," imbuh dia.

Bisnis bank-bank kelas kakap dunia, tak terkecuali HSBC, memang dihadapkan dengan berbagai tantangan, termasuk tren suku bunga yang rendah, yang membuat bank lebih sulit menghimpun laba dari pinjaman.

Pada Agustus lalu, HSBC sempat mengumumkan rencana mem-PHK dua persen atau sekitar 4.700 karyawan dari total karyawan mereka di seluruh dunia.

Awal bulan ini, Financial Times melaporkan bahwa HSBC menambah jumlah karyawan yang akan dirumahkan menjadi 10.000 karyawan atau lebih dari 4 persen jumlah karyawan mereka di seluruh dunia.

"Harus ada beberapa langkah ditempuh untuk mengkompensasi penurunan pendapatan," tutur Quinn, seraya merinci pendapatan perusahaan tercatat turun 3 persen menjadi US$13,4 miliar per September 2019.

Pun demikian, hingga kini ia belum mengomentari rencana PHK besar-besaran yang akan ditempuhnya. Ia mengatakan bahwa manajemen belum memulai proses konsultasi dengan karyawan yang berpotensi terdampak kebijakan efisiensi tersebut.

Yang pasti, manajemen menandai kemungkinan lonjakan biaya pada kuartal keempat dan kuartal-kuartal setelahnya, termasuk biaya restrukturisasi organisasi.

Analis Bruyette & Woods di Keefe menuturkan kabar baiknya, kinerja buruk HSBC telah mendorong perusahaan untuk mengambil tindakan cepat untuk mengatasi bisnisnya yang suram.  

Hong Kong Cetak Laba

Kendati bisnis HSBC global suram secara keseluruhan, namun Hong Kong memberi titik terang. Di Hong Kong, perusahaan mencatat pertumbuhan laba 4 persen pada kuartal ketiga menjadi US$4,7 miliar.

"Hong Kong akan menjadi pesaing untuk investasi berkelanjutan. Hong Kong memiliki kinerja yang sangat tangguh dalam sembilan bulan tahun ini, terutama pada kuartal ketiga," terang Quinn.

Sementara di China, HSBC mencatat peningkatan biaya US$90 juta, seiring dengan prospek ekonomi yang memburuk di wilayah tersebut. Ini merupakan tanda-tanda timbulnya tekanan di antara perusahaan kecil dan menengah di China.
[Gambas:Video CNN]


(bir)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2NpV6ei
via IFTTT

No comments:

Post a Comment