Pages

Monday, October 28, 2019

Larangan Vape Meluas, Produsen Rokok Elektrik Ancam PHK

Jakarta, CNN Indonesia -- Juul Labs, produsen rokok elektrik atau vape, akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan mereka, seiring dengan meluasnya larangan vape di wilayah Amerika Serikat (AS).

Padahal, bisnis perusahaan yang berbasis di San Fransisco tersebut berkembang pesat, sebelum alarm bahaya kesehatan berdering kencang dari kebiasaan vape.

Pada tahun lalu, karyawan Juul Labs mencapai 1.500 orang. Perusahaan dikabarkan mempekerjakan karyawan baru rata-rata 300 per bulan pada tahun ini.

"Tenaga kerja akan berkurang mulai sekarang dan akhir tahun nanti," tulis perusahaan, seperti dilansir AFP, Selasa (29/10).

Perusahaan tidak merinci jumlah karyawan yang akan dirumahkan. Namun, laporan Wall Street Journal, yang dikutip AFP, memperkirakan 500 karyawan akan di-PHK menyusul kebijakan larangan vape.

"Reorganisasi ini akan membantu Juul Labs untuk fokus pada pengurangan penggunaan vape di bawah umur, investasi untuk penelitian, dan menciptakan teknologi baru sambil mendapatkan lisensi untuk beroperasi di AS dan di seluruh dunia," kata CEO Juul Labs CK Crosthwaite.

Kendati PHK akan dilakukan, ia melanjutkan rekrutmen baru akan tetap dilanjutkan untuk posisi tertentu.

"Urusan pemerintah, klinis dan tanggung jawab perusahaan di Juul Labs dikonsolidasikan di bawah kepala regulator Joe Murillo dan fokus untuk mendapatkan kepercayaan regulator, pembuat kebijakan, dan pejabat pemerintah di seluruh dunia," tulis perusahaan.

Larangan rokok elektrik muncul di tengah epidemi misterius kondisi paru-paru terkait vape. Setidaknya, 33 orang di 24 negara meninggal dunia karena kondisi tersebut.

Centers for Disease Control and Prevention menyebut kasus paru-paru terkait vape yang berhasil dikonfirmasi mencapai 1.479 kasus hingga 15 Oktober 2019.

Penggunaan vape naik daun, terutama di kalangan anak muda, sejak diperkenalkan sekitar satu dekade yang lalu. Produsen vape menyebut vape sebagai alternatif yang lebih sehat daripada rokok.
[Gambas:Video CNN]


(AFP/bir)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2JwIilh
via IFTTT

No comments:

Post a Comment