"Treknya kan harus dicoba, kereta yang sudah ada juga harus dicoba, uji coba prasarana, komunikasi," ujar Budi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, dikutip dari Antara Senin (7/10).
Ia mengungkapkan uji coba dilakukan setelah kereta dikirimkan oleh PT INKA (Persero). Pemerintah punya waktu 2 tahun untuk melakukan uji coba sebelum beroperasi komersial pada November 2021 mendatang.
"Nanti masing-masing segmen kami tes," tuturnya. Berkaca dari operasional MRT Jakarta dan LRT Palembang, waktu uji coba yang panjang diperlukan agar operasionalnya kelak bisa optimal.
"Waktu LRT Palembang dan MRT Jakarta itu lama sekali (uji coba). Bahkan, Palembang itu kan dulu dioperasikan dulu, tesnya belum menyeluruh. Baru selesai kira-kira dua bulan yang lalu," katanya.
Berdasarkan data PT Adhi Karya (Persero), selaku kontraktor, progres pembangunan sendiri saat ini baru mencapai 65,77 persen. Rinciannya, progress LRT Jabodebek lintas Cawang-Cibubur mencapai 85,28 persen, lintas Cawang-Dukuh Atas 55,91 persen, dan lintas Cawang-Bekasi Timur 53,84 persen. Namun, Budi memastikan uji coba pada tahap awal tidak perlu menunggu seluruh proses pekerjaan pembangunan rampung.
Sebagai informasi, proyek LRT Jabodebek telah berjalan sejak 2015 lalu dengan nilai investasi mencapai Rp29,9 triliun. Sebagian besar investasi tersebut ditanggung oleh PT KAI dengan nilai Rp25,7 triliun dan Rp4,2 triliun sisanya ditanggung oleh Adhi Karya.
[Gambas:Video CNN] (Antara/sfr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/33f7qEN
via IFTTT
No comments:
Post a Comment