INILAHCOM, Pekanbaru - Kepala Daerah Operasi (Daops) Manggala Agni Pekanbaru, Edwin Putra mengatakan hampir semua hutan dan lahan Kabupaten/Kota di Riau menyumbang kebakaran.
Sebab, sebagain hutan dan lahan di Riau mudah terbakar. Apalagi dalam beberapa pekan terakhir terjadi penurunan curah hujan. Hal ini juga menjadi pemicu kebakaran hutan.
Namun, kata dia, yang sangat berpotensi terjadi kebakaran hutan di Dumai, Bengkalis dan Rokan Hilir. Untuk itu, kedepan pihaknya akan memberikan perhatian khusus terhadap tiga wilayah tersebut.
"Yang menjadi titik rawan, tentunya akan menjadi fokus kami, ada beberapa spot yang jadu titik rawana dan akan berkontribusi terhadap asap di sini yang akan melumpuhkan bandara kami akan perkuat ini," ujar Edwin di Pekanbaru, Senin (20/8/2018).
Edwin mengatakan, dari 12 Kabupaten/Kota di Riau, ada satu kabupaten yang tidak menyumbang kebakaran hutan. "Hanya Kuansing yang tidak ada kebakaran," kata dia.
Guna mencegah terjadinya kebarakan hutan lagi, pihaknya bersama TNI, Polri, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) binaan KLHK akan lebih giat lagi mensosialisasikan mengenai bahaya kebakaran hutan. Dan melakukan patroli baik lewat darat dan udara.
"Kami manggala agni melakukan pencegahan, anjang sana petugas datang ke kebun, ke masyarakat dan memberikan imbauan," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera Amral Fery menyebut, sampai 18 Agustus 2018 seluas 4.196,72 hektre.
Jumlah ini masih terbilang kecil bila dibandingkan dengan tahun sebelumya. Yakni tahun 2015 seluas 183.809 Ha, tahun 2016 seluas 85.220 Ha dan menjadi 6.841 hektare pada 2017.
Amral merincikan, luasaan hutan yang terbakar itu disumbang dari 34 titik hospot di beberapa daerah. Antara lain adalah, Dumai, Rokan Hilir, Bengkalis dan yang lainnya.
Adapun luasan hutan yang terbakar terdiri dari, di Rokan Hulu 40,5 Ha, Rokan Hilir 1528 Ha, Dumai 450, 2 Ha, Bbengkalis 519,2 Ha, meranti 938, 31 Ha, Siak 146Ha, Pekanbaru 48,6 Ha, Kampar 96Ha, Belelawan 100Ha, inhu 290, 5, dan Inhil 38, 5 Ha. [hid]
from Inilah.com - Ekonomi buka link disamping kalo berita nya kurang lengkap https://ift.tt/2OMNDVR
No comments:
Post a Comment