Pages

Friday, July 19, 2019

Matang Menyiapkan Dana untuk Beli Hewan Kurban

Jakarta, CNN Indonesia -- Kurang dari sebulan, umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Adha. Sebagaimana kita ketahui, Idul Adha identik dengan berkurban.Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakananta menjelaskan hukum berkurban adalah sunnah muakkad. Artinya, amalan yang tidak wajib tetapi sangat dianjurkan."Orang-orang yang sudah mampu menyisihkan dan memotong seekor kambing, maka dia disunnahkan untuk berkurban pada Hari Raya Idul Adha," jelasnya kepada CNNIndonesia.com Jumat (19/7). Ia mengatakan hewan kurban sebagaimana yang disunnahkan Nabi Muhammad SAW adalah domba, kambing, sapi, dan unta. Lebih lanjut, hewan itu disembelih sesuai syariat Islam. 
"Bagaimana dengan mereka yang tidak sanggup? Saya kira sama seperti perintah agama yang lain, kalau tidak sanggup belum ada perintahnya," katanya. Dari penjelasan Arifin tersebut, kita dapat menyimpulkan jika berkurban sangat dianjurkan bagi orang yang sudah mampu. Permasalahannya, terkadang masyarakat tidak memiliki cukup uang menjelang Hari Raya Idul Adha berniat untuk berkurban. Sementara di sisi lain, harga hewan-hewan kurban tersebut, terbilang cukup mahal. Mengutip dari Dompe Dhuafa, harga seekor sapi mencapai Rp11,20 juta dengan ukuran 2,5 kuintal-3 kuintal. Sedangkan harga kambing maupun domba mencapai Rp1,5 juta-3 juta dengan bobot 23 Kilogram (Kg)-35 Kg. Melihat nominal itu, dapat dipastikan jika amalan kurban perlu persiapan matang. Perencana keuangan OneShildt Budi Raharjo mengatakan kurban hendaknya menjadi pos pengeluaran rutin tahunan, bukannya menyisihkan dari uang tabungan. Sebab, baik dari sisi waktu maupun alokasi dana telah jelas.
"Harus ada dana yang disisihkan khusus, bisa dari penghasilan bulanan maupun bonus tahunan," ujarnya. Besarannya, tentu menyesuaikan kemampuan kantong dan harga hewan kurban. Ia juga menyarankan masyarakat menyiapkan dana lebih untuk anggaran kurban, lantaran harganya cenderung naik jelang Idul Adha. Ia tidak menyarankan masyarakat untuk mendapatkan uang kurban dari pinjaman, meskipun bisa didapat dengan mudah. Ketimbang utang, ia menganjurkan masyarakat yang ingin berkurban namun dananya kurang, untuk melakukan patungan bersama sanak keluarga. "Ada juga keluarga patungan tujuh orang untuk membeli sapi, dengan pertimbangan dagingnya lebih banyak," ucapnya.
Ia mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati membeli hewan kurban. Masyarakat harus teliti baik dari sisi harga maupun kesehatan hewan. Jika tidak yakin akan kemampuan memilih hewan kurban, ia menganjurkan masyarakat menyerahkannya kepada panitia kurban. Alternatif lainnya, adalah kurban melalui online. Ini juga bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan hewan kurban ke daerah terpencil. "Jika ingin kurban melalui fasilitas kurban online maka harus dipastikan lembaganya terverifikasi," katanya. Senada, Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho menyarankan agar masyarakat mulai mengalokasikan uang korban jauh-jauh hari sebelumnya. Alasannya, amalan kurban ini rutin terjadi tiap tahun.

[Gambas:Video CNN]

"Bisa dibilang kita punya waktu 12 bulan untuk mulai menabung agar bisa membeli hewan kurban yang diinginkan," katanya. Idealnya, masyarakat bisa menyisihkan 10 persen dari penghasilan untuk anggaran kurban. Namun, jatah kurban tiap bulannya bisa disesuaikan dengan harga hewan kurban. Misalnya, harga seekor kambing sebesar Rp3,5 juta jika dibagi rata 12 bulan, maka masyarakat bisa menabung Rp291 ribu setiap bulan, atau dibulatkan menjadi Rp300 ribu. Angka ini tentunya jauh lebih ringan, ketimbang menyisihkan uang saat mendekati Idul Adha. Ia juga menekankan agar masyarakat tidak menggunakan uang pinjaman dalam berkurban. "Sepanjang yang saya pahami, secara syariat Islam tidak diperbolehkan untuk berhutang ketika membeli hewan kurban," katanya. (agt/agt)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2M0RGzB
via IFTTT

No comments:

Post a Comment