Formulasi yang dimaksud memasukkan indikator rerata kemampuan pemberian potongan harga tiket pesawat dari maskapai, dan potongan harga kamar hotel dari pelaku usaha perhotelan.
Dia meyakini wacana kebijakan paket perjalanan tidak akan mengorbankan pertumbuhan pendapatan industri perhotelan, meski wacana didasari kepentingan harga tiket pesawat murah di sektor penerbangan.
Menurut dia, wacana tersebut tidak akan membebani industri perhotelan karena merupakan usulan bersama dari industri penerbangan dan pariwisata.
"Tidak ada yang dikorbankan kok, itu kan sharing (berbagi beban). Ini keinginan dari maskapai dan tourism (industri pariwisata). Nanti semua sharing, mau diskonnya 5 persen, 10 persen, 20 persen, itu terserah," ungkap Budi Karya di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (23/7).
Menurut dia, kebijakan paket perjalanan tidak serta merta menekan pendapatan industri pariwisata karena tidak semua hotel akan menerapkan kebijakan ini. Rencana awal menyatakan paket kebijakan hanya akan menyasar perjalanan ke kota dengan destinasi wisata populer, misalnya Bali, Yogyakarta, dan Bandung.
Di sisi lain, ia meyakini kebijakan ini justru bisa berdampak positif terhadap pertumbuhan sektor pariwisata karena masyarakat yang berstatus turis domestik bisa tergugah untuk melakukan perjalanan.
Kendati begitu, mantan direktur utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu akan lebih dulu berkonsultasi dengan para pelaku industri perhotelan melalui rapat koordinasi di bawah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
"Tinggal Pak Menko undang PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan beberapa stake holders (pihak terkait lainnya)," tuturnya. (uli/lav)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2JYp8Eh
via IFTTT
No comments:
Post a Comment