"Growth akan dijaga terutama momentum semester II ada perbaikan seperti pelonggaran kebijakan suku bunga dan stabilitas politik yang lebih settle," jelas Sri Mulyani, Kamis (25/7).
Sejauh pantauannya, Sri Mulyani mengatakan komponen penopang pertumbuhan ekonomi, konsumsi dan belanja pemerintah masih cukup baik hingga akhir tahun ini. Hanya investasi yang perlu digenjot lebih tinggi lagi.
Maklum saja, Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memang menunjukkan realisasi investasi tahun lalu mencapai Rp721,3 triliun atau hanya meningkat 3,5 persen dibanding tahun sebelumnya yang Rp692,8 triliun.
Investasi tersebut tumbuh melandai dibanding tahun sebelumnya yang masih bisa mencapai 13,1 persen."Selain investasi, kinerja ekspor juga menjadi perhatian karena diliputi ketidakpastian ekonomi global," papar dia.
Ia berharap proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang memangkas proyeksi ekonomi global tahun ini menjadi 3,2 persen dari sebelumnya 3,3 persen tidak begitu mempengaruhi geliat ekonomi domestik, terutama investasi. Meski begitu, ia juga tetap memperhatikan hal-hal yang tercantum di dalam laporan tersebut.
"Semua institusi boleh mengeluarkan proyeksi mereka, tapi kami juga punya proyeksi sendiri. Dengan berbagai perbaikan seperti di sisi suku bunga dan stabilitas politik, kami berharap domestic factor lebih positif," pungkas dia.
(glh/agt)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2YqydPu
via IFTTT
No comments:
Post a Comment