Pages

Monday, September 2, 2019

Imbas Ricuh Pekan Lalu, BPS Papua Belum Beroperasi Normal

Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivitas kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua masih belum normal pascakerusuhan di Jayapura pekan lalu.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan kantor BPS Papua belum bisa menggelar paparan rilis inflasi Agustus 2019 maupun melakukan telekonferensi inflasi di tingkat nasional dengan kantor BPS Pusat hari ini. Meski demikian, petugas masih bisa mengolah angka indeks harga konsumen di dua kota besar di Papua.

"Saya memang bilang ke teman-teman untuk tetap waspada untuk tinggal di rumah," ujar Suhariyanto di kantornya, Senin (2/9).

Ia menyebutkan aksi massa menyebabkan beberapa kaca kantor dan mobil dinas BPS Papua pecah. Kerusakan itu, disebut Suhariyanto, tak seberapa dibanding kerusakan yang dialami kantor perwakilan KPU di Papua yang lokasinya tepat berada di sebelah kantor BPS Papua.

Di Jayapura, tingkat harga pada Agustus 2019 mengalami deflasi sebesar 0,14 persen. Pemicunya adalah penurunan harga bahan makanan dan tarif angkutan udara.

"Di Merauke, juga terjadi deflasi penyebabnya adalah penurunan harga bahan makanan dan juga makanan jadi," jelasnya.

Melihat kondisi itu, Suhariyanto berharap masyarakat menjaga sikap toleransi dan menghargai keberagaman. Dengan demikian, kejadian serupa tidak terjadi lagi.

"Saya berpesan kepada teman-teman semua agar waspada dan jangan terpancing oleh isu atau berita-berita yang tidak bertanggung jawab dan mari bersama-sama meningkatkan toleransi dan selalu menghargai perbedaan dan keragaman sesuai dengan semboyan bangsa kita Bhineka Tunggal Ika," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN] (sfr/lav)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2jOj7B0
via IFTTT

No comments:

Post a Comment