Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra mengatakan luasan lahan yang belum dibebaskan mencapai 6 hektare (ha). Lahan tersebut tersebar di tiga wilayah yakni Karawang, Bandung, dan Bekasi.
"Lahan sudah 99 persen, tinggal sedikit lagi 1 persen. Kecil, sekitar 6 ha saja," jelas Chandra, Selasa (11/9).
Ia mengakui bahwa pembebasan lahan untuk proyek kereta cepat ini memakan waktu yang lama. Namun, ia berdalih bahwa hal ini disebabkan karena banyaknya proses keberatan yang diajukan oleh para pemilik lahan. Pengajuan keberatan tersebut tak diduga perusahaan sebelumnya.
Sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, pihak yang keberatan dengan besaran ganti rugi lahan dapat mengajukan ke pengadilan negeri paling lama 14 hari setelah dilakukan musyawarah ganti rugi. Kemudian, pengadilan negeri memutus besarnya ganti rugi paling lama 30 hari setelah diajukan keberatan.Jika kemudian putusan itu tak diterima pemilik lahan, maka keberatan akan diajukan ke Mahkamah Agung. Banyaknya keberatan yang naik tingkat ke MA, lanjut Chandra, disinyalir sebagai biang keladi lambannya pembebasan lahan kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Ada sidang di pengadilan, kalau tidak puas bisa ke MA. Nah, semua tahapan ini harus dilewati satu per satu dan rata-rata itu prosesnya di MA yang dominan, sidangnya butuh waktu. Kalau itu sudah selesai, biasanya muncul lagi proses keberatan lain di pengadilan," jelas dia.
Jika pembebasan lahan rampung seutuhnya, perusahaan janji akan mengebut proses konstruksi kereta cepat. Adapun per awal September, tingkat kemajuan proyek kereta cepat mencapai 32,8 persen dan diharapkan bisa mencapai 55 persen di akhir tahun.Chandra juga menyebut, perusahaan juga telah memulai konstruksi empat stasiun yakni Halim Perdanakusumah, Karawang, Walini, dan Tegal Luar. Sehingga, proyek kereta sepanjang 142,3 kilometer (km) ini seluruhnya bisa rampung pada 2021.
Untuk mempercepat realisasi, pemberi pinjaman yakni China Development Bank (CDB) rencananya akan menurunkan lagi pinjaman senilai US$400 juta. "Dan sekarang sedang proses pencairan," jelas dia.
[Gambas:Video CNN] (hns/glh)
from CNN Indonesia https://ift.tt/32ErAYy
via IFTTT
No comments:
Post a Comment