Pagi hari ini, mayoritas mata uang utama Asia melemah terhadap dolar AS. Baht Thailand melemah 0,01 persen, peso Filipina melemah 0,01 persen, dolar Hong Kong melemah 0,02 persen, ringgit Malaysia melemah 0,06 persen, dan yen Jepang melemah 0,08 persen.
Namun di sisi lain, terdapat mata uang Asia yang menguat terhadap dolar AS yakni dolar Singapura sebesar 0,02 persen dan won Korea Selatan sebesar 0,11 persen.
Mata uang negara maju seperti poundsterling Inggris dan dolar Australia melemah terhadap dolar AS dengan nilai masing-masing 0,04 persen dan 0,15 persen. Sementara euro menguat 0,03 persen terhadap dolar AS.
Hanya saja, pelaku pasar masih ragu bahwa Bank Sentral Eropa benar-benar melakukan pelonggaran kebijakan moneter. Jika nantinya ada pelonggaran, investor juga sangsi bahwa kebijakan tersebut benar-benar bisa mengeluarkan ekonomi zona Eropa dari perlambatan.
Walhasil, hal tersebut sempat membuat indeks dolar AS menguat. Meski, pelaku pasar meramal bahwa bank sentral AS The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan dalam pertemuannya pada pekan depan.
"Dalam transaksi hari ini masih ada kemungkinan rupiah menguat walaupun tipis dengan range di Rp14.020 hingga Rp14.090 per dolar AS," ungkap Ibrahim, Rabu (11/9).
[Gambas:Video CNN] (glh/agt)
from CNN Indonesia https://ift.tt/31flHke
via IFTTT
No comments:
Post a Comment