Pages

Tuesday, October 8, 2019

Bantah Akuisisi Bank Muamalat, Saham Bank BUMN Kembali Pulih

Jakarta, CNN Indonesia -- Pergerakan harga saham bank-bank milik negara kembali pulih setelah kemarin sempat amblas diterpa isu akuisisi Bank Muamalat.

Pada perdagangan saham Selasa (8/10) sore, pergerakan harga saham BBRI, kode saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), terpantau naik 0,77 persen menjadi Rp3.930. Kemudian, saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan kode BBTN juga naik 0,28 persen ke level Rp1.820.

Lonjakan juga terjadi pada saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan kode BMRI sebesar 2,36 persen ke level 6.500. Hal sama juga dialami oleh saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan kode BBNI yang melejit sebesar 2,25 persen ke level Rp6.825.


Padahal pada penutupan perdagangan Senin (7/10), harga saham BBRI anjlok 1,27 persen ke level Rp3.900. Saham BMRI turun 0,78 persen ke level Rp6.350, dan BBNI -2,91 persen menjadi Rp6.675. Sementara itu, saham BBTN turun 0,81 persen ke level Rp1.815. Saat dikonfirmasi, tiga bank pelat merah membantah isu pembelian PT Bank Muamalat Tbk seperti kabar yang beredar.

Sekretaris Perusahaan BRI Tbk Hari Purnomo mengaku tak tahu menahu dari mana kabar itu bergulir, namun ia menekankan bahwa isu tersebut tidak benar. Bahkan, bank spesialis kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) itu tidak punya rencana tersebut.

"Terkait dengan adanya berita bahwa bank BUMN akan melakukan akuisisi terhadap Bank Muamalat, BRI tidak memiliki rencana terkait corporate action (aksi korporasi) tersebut," ungkap Hari kepada CNNIndonesia.com, Selasa (8/10).

Perseroan, sambung ia, memang memiliki anak usaha yang menjalankan bisnis perbankan syariah sesuai dengan lini bisnis yang dijalankan Bank Muamalat selaku bank syariah tertua di Indonesia. Hanya saja, pengembangan anak usaha BRI, yaitu BRISyariah, tidak akan dilakukan dengan mengakuisisi Bank Muamalat, bahkan meleburkannya ke anak usaha.

"Saat ini, untuk pengembangan bisnis perbankan syariah, BRI masih fokus pada pengembangan BRISyariah," ucapnya.

Kendati begitu, isu masuknya BRI ke pengelolaan bisnis Bank Muamalat sejatinya bukan isu baru. Tahun lalu, ketika Bank Muamalat sibuk mencari investor baru, BRI sudah pernah digosipkan akan masuk ke bank tersebut.

Suprajarto, direktur utama BRI kala itu, sempat menanggapi isu tersebut. Ia menyebut perusahaan membuka pintu dan kajian untuk masuk dan menyelamatkan Bank Muamalat yang terancam ditinggalkan investor lama.

"Saya masih kaji dalamnya seperti apa, kalau memang relatif tidak membuat sulit BRI, saya confirm masuk. Tapi bukan beli, skemanya macam-macam," tutur Suprajarto kala itu.

Hanya saja, isu itu tak cukup lama berkembang dan hilang di tengah jalan. Kini, isu itu muncul kembali, bahkan turut menyeret bank negara lain.

Senada, Sekretaris Perusahaan BNI Meiliana turut membantah isu tersebut meski isu menyebutkan bahwa para bank pelat merah sudah melangsungkan uji tuntas (due diligence) untuk melakukan investasi di Bank Muamalat.

"Kami tegaskan bahwa BNI belum memiliki keinginan atau rencana untuk melakukan investasi di Muamalat," tutur Meiliana.

Begitu pula dengan Bank Mandiri. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas bahkan menyayangkan isu yang beredar karena hanya didasari oleh rumor dari analis asing.

"Kami menyayangkan media-media nasional yang memuat pernyataan analis internasional yang menyatakan ada rumor tentang rencana Bank Mandiri dan BNI yang akan melakukan investasi di Bank Muamalat," tutur Rohan.
[Gambas:Video CNN] (uli/lav)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2AUvYqs
via IFTTT

No comments:

Post a Comment