Pagi hari ini, sebagian mata uang utama Asia melemah terhadap dolar AS. Won Korea melemah 0,50 persen, ringgit Malaysia melemah 0,12 persen, rupee India melemah 0,19 persen, serta peso Filipina melemah 0,23 persen terhadap dolar AS.
Di kawasan Asia, yen Jepang tak bergerak dan berada di posisi stagnan terhadap dolar AS, dolar Singapura menguat 0,03 persen, baht Thailand menguat 0,08 persen.
Selain itu mata uang negara maju terpantau bervariasi, seperti poundsterling Inggris melemah 0,02 persen terhadap dolar AS, sementara euro menguat 0,03 persen dan dolar Australia menguat 0,13 persen terhadap dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan negosiasi dagang antara AS dan China masih jadi katalis pasar.
Ariston menyebut pelaku pasar masih khawatir dan mengantisipasi perang dagang antara AS dan China.
"Pasar masih mengkhawatirkan negosiasi tidak mengahasilkan kata sepakat yang diinginkan kedua belah pihak," kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (9/10).
Negosiasi juga diramal akan semakin alot karena friksi kedua kubu akibat Pemerintah AS yang memperluas daftar hitam perusahaan Tiongkok, sehingga tidak bisa berbisnis dengan perusahaan AS pada Selasa (8/9) kemarin.
Rencananya, pertemuan Wakil Perdana Menteri China Liu He dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin di Washington sudah dijadwalkan pada Kamis (10/10) dan Jumat (11/10).
Negosiasi tersebut diramal semakin tak menentu karena AS menginginkan kesepakatan yang komprehensif meliputi perlindungan hak kekayaan intelektual perusahaan AS. Di sisi lain, pihak China hanya mau kesepakatan parsial yang berkaitan dengan pembelian produk pertanian AS dan pengurangan tarif impor barang dari China.
[Gambas:Video CNN]
Namun, lanjut Ariston, pelemahan terbatas berpotensi terjadi hingga hasil negosiasi disepakati.
Ariston berpendapat rupiah akan berpotensi bergerak di area 14.190 per dolar AS, dengan support di 14.100 per dolar AS pada hari ini. (ara/lav)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2AW82Ty
via IFTTT
No comments:
Post a Comment