Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan penggunaan teknologi nuklir pada produk pangan tersebut sangat aman bagi konsumen. Ia bilang konsumen tidak akan terkena radioaktif saat mengkonsumsi pangan yang diintervensi teknologi nuklir.
"Jadi mereka sudah menghasilkan beras yang benihnya, istilahnya diintervensi dengan pendekatan nuklir," katanya, Selasa (5/11).
Meski tak lazim didengar, penggunaan teknologi nuklir ini terbukti mampu mendorong produktivitas dan kualitas produk pangan. Karenanya, penggunaan teknologi nuklir pada pangan ini diyakini bisa menguntungkan petani sekaligus meningkatkan produksi nasional. "Jadi kedelai itu bisa diintervensi dengan nuklir, sehingga produktivitasnya meningkat kualitasnya pun membaik. Saya kemarin mencoba tempe yang dibuat dari kedelai yang berasal dari intervensi nuklir tersebut," imbuhnya.
Selain meningkatkan produktivitas dan kualitas, ia bilang teknologi nuklir mampu membersihkan bakteri dari buah-buahan. Hal ini, lanjutnya, menjadi solusi bagi produk buah ekspor Indonesia, lantaran selama ini produk buah Indonesia sulit menembus pasar ekspor akibat lalat buah.
"Bakteri yang masih ada tidak bisa dihilangkan dengan teknologi biasa. Nah, sekarang ada teknologi nuklir yang bisa membersihkan buah tersebut sehingga bisa diekspor," katanya.
[Gambas:Video CNN] (ulf/sfr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/33iwY4d
via IFTTT
No comments:
Post a Comment