Mengutip AFP, Senin (4/11), Presiden Cebu Air Lance Gokongwei mengaku memesan jet A330neo untuk menurunkan biaya per kursi dan memaksimalkan slot bandara yang sudah dimiliki.
Perusahaan, sambung dia, bermaksud untuk memperluas daya dukung dengan jet yang lebih besar, sekaligus untuk lebih menghemat bahan bakar.
Pesawat baru itu akan digunakan untuk melayani penerbangan rute domestik dan negara tujuan di Asia, serta penerbangan jarak jauh ke Australia dan Timur Tengah, di mana jutaan orang Filipina bekerja di luar negeri.
Pesawat baru itu dijadwalkan datang pada 2021 hingga 2024. Setelah diterima, Airbus akan mengganti seri berikutnya dengan jet A330ceos."Pesawat A330neo merupakan bagian integral dari program modernisasi armada kami. Dengan pembelian ini, kami bertujuan untuk mengurangi emisi bahan bakar dan membangun operasi yang berkelanjutan," ujar Gokongwei.
Cebu Air tercatat memiliki 74 armada, yang sebagian besar berasal dari Airbus. Tahun ini, perusahaan juga menerima delapan pesawat baru, mayoritas Airbus.
Cebu Air melayani penerbangan 37 rute domestik dan 26 rute internasional. Gokongwei mengklaim memiliki salah satu armada termuda di dunia, dengan usia 5 tahun.
Sebelumnya, Airbus mengumumkan memangkas ekspor 30 armada pesawat pada tahun ini karena masalah produksi pada jenis A320 neo. Airbus mengalami masalah teknis terkait mesin pesawat dan peningkatan produksi Air Cabin A321 yang didesain untuk menampung lebih banyak penumpang.CEO Airbus Guillaume Faury menyampaikan beberapa perubahan akan mempengaruhi produksi. "Meningkatkan produksi dan mengubah sistem produksi adalah hal yang sulit dilakukan," ujar Faury.
Sejauh ini Airbus telah menerima lebih dari 6.650 pesanan pada pesawat jenis A320neo dari 110 pelanggannya di penjuru dunia. Belum lagi, pesanan besar untuk 300 pesawat dari IndiGo India.
[Gambas:Video CNN]
(AFP/bir)
from CNN Indonesia https://ift.tt/36wt8q3
via IFTTT
No comments:
Post a Comment