Proyek tol tersebut disebut dinanti-nanti masyarakat, mengingat kemacetan di jalan lintas timur (jalintim), jalan utama lintas provinsi, semakin menjadi-jadi.
"Targetnya pada 2020 selesai. Uji coba. Pada 2021 itu (tol) sudah bisa digunakan oleh masyarakat. Volume kendaraan antarprovinsi di Sumsel, baik itu jalintim maupun jalinteng (jalan lintas tengah) sudah sangat sering macet, karena volume kendaraan makin padat. Tol sangat diperlukan," ujar Herman, Selasa (23/7).
Ia mengaku pihaknya telah menyampaikan permintaan percepatan pengerjaan jalan tol Kapal Betung ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Beruntung, Kementerian PUPR menyambut positif permintaan tersebut.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kemacetan, Kementerian PUPR bakal melebarkan jalan Palembang-Air Batu kilometer (KM) 20, Banyuasin.
"Untuk Kapal-Betung, segmen Kayuagung-Palembang itu progresnya sudah selesai, sedang pengerjaan gerbang keluar di kawasan Jakabaring, dekat Palindra. Untuk Palembang-Betung yang masih dalam pengerjaan," imbuh Herman.
Sementara itu, Anggota BPJT Kementerian PUPR Koentjahjo Pamboedi berujar ruas jalan tol Kapal-Betung segmen Kayuagung-Palembang yang memiliki panjang 33 kilometer dijadwalkan selesai pada Oktober 2019.
Sedangkan, segmen Pematang Panggang-Kayuagung dan Pematang Panggang-Terbanggi Besar direncanakan rampung pada Agustus nanti.
"Sekarang kondisinya masih di fungsionalkan. Rencananya akan diresmikan Presiden," tandas dia.
Tol Kapal-Betung merupakan salah satu megaproyek infrastruktur jalan tol terbentang sepanjang 111,6 kilometer. Pembangunan jalan tol ini diperkirakan menelan biaya Rp7 triliun hingga Rp8 triliun.
Tol Kapal-Betung akan menjadi jalan tol terpanjang di luar Pulau Jawa, dan terpanjang kedua di Pulau Sumatera setelah Bakauheni-Terbanggi Besar.
[Gambas:Video CNN]
(idz/bir)
from CNN Indonesia https://ift.tt/30RFS7c
via IFTTT
No comments:
Post a Comment