Hal itu Jokowi sampaikan dalam sambutan pembukaan The 37th Conference ASEAN Federation of Engineering Organizations (CAFEO37), di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/9).
"Asosiasi ini bisa memfasilitasi anggotanya untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta saling bersinergi satu dengan yang lainnya," ujarnya.
Jokowi mengatakan revolusi industri 4.0 yang melanda semua bidang kehidupan membuat peran insinyur sangat penting dan sentral. Keberadaan CAFEO37, ia melanjutkan membuka kesempatan bagi insinyur ASEAN untuk bekerja sama.
"Saya harap kerja sama bukan saja antarinsinyur, tapi juga antara engineering dengan bidang ilmu yang lain. Untuk melahirkan inovasi baru yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Para insinyur pasti membutuhkan keahlian lain," terang Jokowi.Presiden terpilih itu menyebut masing-masing negara saat ini membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai beragam pengetahuan dan keahlian, sehingga relevan dengan kebutuhan zaman sekarang ini.
"Melalui pendidikan, penelitian, dan inovasi lintas ilmu tersebut, kita bisa mengembangkan inovasi lebih hebat. Mengembangkan model bisnis baru penting, dan mengantisipasi emerging business, menyiapkan emerging skills untuk menyambut emerging jobs," tutur dia.
Dalam kesempatan ini, Jokowi mendapatkan penghargaan 'The AFEO Distinguished Honorary Patron Award'. Namun, mantan gubernur DKI Jakarta itu merasa kurang tepat mendapat penghargaan tersebut. Menurutnya, penghargaan itu lebih tepat diberikan kepada para insinyur."Tapi sebenarnya penghargaan ini milik insinyur Indonesia yang sudah tanpa lelah bekerja di lapangan, di daerah terpencil, perbatasan, dan pedalaman untuk membangun negara kita Indonesia. Sebetulnya yang sepatutnya dapat penghargaan ini bukan saya," tandasnya.
[Gambas:Video CNN] (fra/bir)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2LGEKNC
via IFTTT
No comments:
Post a Comment