Menteri Transportasi Prancis Jean-Baptiste Djebbari mengatakan Aigle Azur mengajukan pailit pada akhir pekan lalu. Maskapai yang menerbangkan total 1,9 juta penumpang pada tahun lalu tersebut secara tiba-tiba membatalkan seluruh penerbangannya.
Akibatnya, Djebbari menuturkan bukan cuma 1.150 karyawan dan 500 awak pesawat yang terdampak pailit Aigle Azur, tetapi juga belasan ribu pelancong.
"Ada 13 ribu penumpang yang membeli tiket mereka dan perlu dipulangkan. Di antara mereka, 11 ribu penumpang berada di Aljazair, enam penumpang di Mali, dan Lebanon, Moskow, dan Senegal," ujarnya, mengutip CNN.com, Rabu (11/9).
Djebbari menyebut upaya menerbangkan kembali penumpang-penumpang tersebut akan memakan waktu berminggu-minggu. Oleh karenanya, ia meminta maskapai-maskapai penerbangan Prancis lainnya untuk ikut membantu proses pemulangan penumpang."Saya meminta mereka (maskapai Prancis) memainkan peran mereka dalam pemulangan itu. Saya ingin berterima kasih kepada Air France karena men-carter penerbangan tambahan ke Aljazair," katanya.
Djebbari memperkirakan proses pemulangan penumpang akan memakan waktu tiga minggu, meskipun maskapai Prancis lainnya ikut memberikan bala bantuan.
Aigle Azur merupakan maskapai yang khusus menerbangkan penumpang dari Prancis ke Aljazair dan sebaliknya. Sebelumnya, maskapai ini telah menerima 14 penawaran untuk pengambilalihan.Di antara partner strategis yang menawarkan diri tersebut, berdasarkan informasi AFP, antara lain Air France, Easy Jet yang memiliki Air Caraibes. Namun, keduanya hanya menawarkan pengambilalihan saham sebagian. Bukan seluruhnya.
Termasuk juga, HNA Group, konglomerat asal China yang menerbangkan pesawat Hainan Airlines selaku pemegang 49 persen saham Aigle Azur. Kemudian, maskapai asal Amerika Serikat yang menerbangkan JetBlue dan TAP Air Portugal, serta satu pengusaha Prancis bernama Gerard Houa.
[Gambas:Video CNN] (CNN/bir)
from CNN Indonesia https://ift.tt/306upQf
via IFTTT
No comments:
Post a Comment