Sebagai informasi, co-branding merupakan strategi pemasaran dengan menggunakan banyak nama merek sebagai barang atau jasa yang merupakan bagian dari aliansi strategis. Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan kerja sama dilakukan untuk semakin memperkuat brand equity dari masing-masing pihak.
"Masing-masing pihak yakni Soekarno-Hatta, Pegipegi dan Traveloka memiliki nama besar, dan kami yakin kerja sama ini akan saling menguntungkan bagi seluruh pihak termasuk para penumpang pesawat," jelas Agus Haryadi seperti dikutip dari pernyataannya, Senin (16/9).
Agus mengatakan dengan kerja sama ini, Pegipegi dan Traveloka dapat memanfaatkan ruang komersial di terminal untuk memperkenalkan produknya dalam waktu tertentu. Pemanfaatan dilakukan atas persetujuan dari Angkasa Pura II.
"Pegipegi dan Traveloka dapat memanfaatkan 80 persen dari ruang komersial yang ada di terminal," katanya.Agus mengatakan kerja sama yang dilakukan dengan Pegipegi dan Traveloka membuat kedua pihak tersebut memiliki hak penamaan atas terminal I dan II. Namun, hak penamaan tersebut di belakang nama terminal dan tidak berdampak pada perubahan nama terminal.
"Pegipegi dan Traveloka memiliki hak penamaan di belakang nama terminal untuk dicantumkan misalnya di signage," katanya.
Agus menjamin, kerja sama yang dilakukan dengan Pegipegi dan Traveloka tersebut nantinya hanya terbatas pada aspek komersial dan tidak akan memasuki operasional. Dengan jaminan tersebut, seluruh kegiatan operasional bandara dan kewenangannya tetap melekat di Angkasa Pura II.
Lebih lanjut Agus Haryadi mengatakan, "Kerja sama ini hanya pada aspek komersial di terminal, sementara keseluruhan operasional terminal sepenuhnya masih di bawah Angkasa Pura II," jelas Agus Haryadi.
[Gambas:Video CNN] (agt)
from CNN Indonesia https://ift.tt/32Jrb6S
via IFTTT
No comments:
Post a Comment