"Kami dengan Himbara sedang berdiskusi karena ada aspek-aspek yang sifatnya keberlangsungan ekonomi supply chain (rantai pasok) yang bergantung pada industri ini," ujar Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly seperti dikutip dari Antara, Jumat (4/10).
Ia menambahkan pihaknya berkomitmen untuk mencari skema penyelesaian terbaik bagi produsen tekstil terbesar di Indonesia itu agar tidak berimbas pada industri. Di saat yang sama, lembaganya tetap menjunjung prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
"Saya tidak bisa cerita seperti apa. Banyak pihak yang terlibat, akan ada skema dengan perbankan lainnya dan bagaimana industri ini tidak jatuh," katanya. Ke depan, LPEI akan lebih akan selektif dalam memberikan pembiayaan ke perusahaan tekstil tanpa mengesampingkan upaya untuk meningkatkan ekspor.
"Secara mandat, pada saat perbankan tidak bisa menyediakan LPEI harus bisa memastikan dukungan pembiayaan," ucapnya.
LPEI sendiri sudah menyalurkan pembiayaan kepada Duniatex Group sejak 2007. Hingga saat ini, total pinjaman yang telah disalurkan mencapai Rp3,04 triliun.
Total dana tersebut dibagi dalam beberapa bagian antara lain Rp2,12 triliun untuk Kredit Modal Kerja (KMK) pinjaman jangka pendek, Rp755,88 miliar untuk pinjaman jangka panjang, serta Rp173,19 miliar untuk porsi jangka pendek dari pinjaman bank jangka panjang.
[Gambas:Video CNN] (Antara/sfr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/31N2d6y
via IFTTT
No comments:
Post a Comment