Sebelumnya, regulator sempat mengancam akan menghentikan operasional terbang maskapai bila perusahaan tidak bisa menyelesaikan masalah internal sampai batas waktu yang telah ditentukan, yaitu 2 Oktober 2019. Masalah itu terkait sengketa Kerja Sama Manajemen (KSM) antara Sriwijaya Group dan Garuda Indonesia di tengah persoalan keuangan yang membelit perusahaan.
Imbasnya, jumlah pesawat Sriwijaya Air yang beroperasi sempat menurun dari 30 unit menjadi 12 unit. Kondisi itu terjadi karena perusahaan tak kuat menanggung risiko kebutuhan perawatan ke depan.
Namun, pekan ini, kedua grup maskapai nasional itu berhasil menemukan titik temu dan sepakat untuk melanjutkan KSM tersebut.
"Hingga Rabu (2/10), pesawat Sriwijaya Air yang sebelumnya tidak beroperasi akan kembali melayani penumpang," ujar Direktur Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Avirianto, seperti dikutip dari Antara, Kamis (3/10).Ia mengapresiasi terjalinnya kembali kerja sama antara dua grup maskapai itu sehingga memungkinkan Sriwijaya Air kembali melayani penumpang. Selain jaminan dari GMF Aero Asia, Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub juga melakukan inspeksi kelaikan pesawat dengan menerjunkan sejumlah inspektur.
Direktur Utama GMF AeroAsia Tazar Marta Kurniawan juga menegaskan pihaknya akan terus mendukung layanan operasional penerbangan Sriwijaya Group.
"Sejalan dengan komitmen seluruh pihak dalam mengedepankan aspek keselamatan penerbangan, GMF Aero Asia berkomitmen untuk senantiasa memberikan kebutuhan teknis layanan operasional Sriwijaya Air Group," katanya.
[Gambas:Video CNN] (hns/sfr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2n4ZSEY
via IFTTT
No comments:
Post a Comment