Proyeksi torehan laba tersebut mereka buat dengan mengacu pada perkiraan penjualan mereka pada periode tersebut. Berdasarkan informasi yang dikutip dari CNN.com, perusahaan memperkirakan tingkat penjualan mereka hanya akan mencapai US$52 miliar pada kuartal III 2019.
Penjualan tersebut turun jika dibandingkan periode yang sama 2018 lalu. Perusahaan menyebut, penurunan penjualan terjadi karena pelemahan kinerja penjualan chip memori. Sebagai informasi, beberapa tahun belakangan ini kinerja penjualan chip memori Samsung memang mengalami penurunan.
Namun, para analis memperkirakan penurunan kinerja tersebut kemungkinan besar tidak akan berlangsung lama. Mereka memperkirakan kinerja penjualan Samsung akan membaik tahun depan.
Analis perusahaan pialang Daiwa Capital Markets SK Kim mengatakan perbaikan kinerja penjualan tersebut akan didorong peningkatan penjualan chip memori Samsung berkat kemajuan teknologi dalam litografi ultraviolet ektrim. Teknologi tersebut merupakan terobosan dalam pembuatan chip.
Selain itu, Samsung juga diproyeksikan akan mendapatkan keuntungan dari masalah yang menimpa Huawei, pembuat peralatan telekomunikasi terbesar dunia dan penjual ponsel cerdas nomor 2.
Sebagai informasi, saat ini Huawei dimasukkan AS ke dalam daftar hitam perdagangan mereka. Mereka melarang perusahaan AS menjual teknologi dan komponen penting ke raksasa teknologi China tersebut.
Larangan tersebut memaksa Huawei meluncurkan ponsel andalan terbaru mereka, Mate 30 tanpa layanan Google utama. Tanpa akses ke aplikasi populer seperti Google Maps dan Youtuber, ponsel Huawei akan kehilangan daya tariknya di mata pengguna ponsel internasional. Menurut analis, kondisi tersebut akan menguntungkan Samsung.
from CNN Indonesia https://ift.tt/30TTf6j
via IFTTT
No comments:
Post a Comment