McKinstry telah menjadi CEO di Wolters Kluwer sejak 2013. Perusahaan asal Belanda ini bergerak dalam layanan komersial.
Perempuan kedua dalam jajaran CEO terbaik versi HBR adalah CEO Advanced Micro Devices, Lisa Su. Su menempati posisi ke-26. Dia telah menjadi CEO perusahaan TI asal Amerika tersebut sejak 2014.
Selain McKisntry dan Su, Debra Cafaro pun menjadi CEO terbaik versi HBR. Cafaro menempati posisi ke-29 CEO terbaik versi HBR. Cafaro memimpin perusahaan real estate AS sejak 1999.
Terakhir, CEO Lockhead Martin Marillyn Hewson yang menempati posisi ke-37. Hewson telah menjadi CEO Lockhead Martin sejak 2013.
HBR memaparkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, CEO perempuan yang masuk ke dalam jajaran CEO terbaik memang tidak banyak. Namun, tahun ini dari 100 nama yang muncul, telah hadir empat nama CEO perempuan terbaik.
Ini merupakan jumlah terbanyak jika dibandingkan 2018 yang hanya tiga nama atau tahun-tahun sebelumnya dengan rata-rata dua nama. HBR menegaskan, hasil perhitungan CEO terbaik bukan menunjukkan kinerja CEO perempuan.
Tetapi menunjukkan sedikitnya perusahaan yang dipimpin oleh CEO perempuan.Menanggapi hal tersebut, Pengamat Ketenagakerjaan Universitas Gadjah Mada (UGM) Tadjudin Nur Effendi mengungkap perusahaan yang dinilai oleh HBR diutamakan perusahaan yang sudah menggunakan teknologi 4.0.
"Seperti raksasa Google, memang CEO perempuan masih terbatas," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/11).
CEO NVDIA Jensen Huang dinobatkan sebagai CEO terbaik 2019 versi Harvard Business Review (HBR).
HBR memaparkan Huang bukan wajah baru dalam jajaran CEO terbaik. Tahun lalu, CEO perusahaan kartu gravis ini menempati posisi kedua CEO terbaik 2018.
HBR menjelaskan peringat yang mereka buat bukan berasal dari evaluasi subjektif. Namun, bergantung pada kinerja objektif selama masa jabatan CEO dan penilaian karir para CEO ini cenderung stabil.
Tak heran dari 100 CEO terbaik, 65 di antaranya merupakan CEO yang masuk daftar CEO terbaik tahun lalu. HBR menjelaskan sejak 2015, peringkat yang mereka buat tidak hanya berdasarkan kinerja keuangan tetapi juga berdasarkan peringkat lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG).
Selama empat tahun terakhir, skor ESG memiliki bobot 20 persen terhadap total skor keseluruhan. Namun, tahun ini, HBR mengubah bobot ESG menjadi 30 persen.
Peningkatan bobot ESG ini 'mengorbankan' CEO Amazon Jeff Bezos. Jika mengacu pada kinerja keuangan, Bezos telah menempati posisi teratas sejak 2014. (age)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2C9E6UC
via IFTTT
No comments:
Post a Comment