Dikutip dari situs resmi Forbes, Selasa (10/9), 11 perusahaan Indonesia tersebut adalah PT Adaro Energy Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bayan resources, PT Chandra Asri Petrochemical, PT Gudang Garam Tbk, PT Indah Kiat Pulp and Paper, PT Indofood Sukses Makmur, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Mayora Indah Tbk, dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart).
Dari 11 perusahaan tersebut, Forbes menobatkan Gudang Garam sebagai perusahaan dengan performa terbaik di Indonesia dengan pendapatan US$6,72 miliar atau setara dengan Rp94,2 triliun. Posisi Gudang Garam disusul oleh BCA sebesar US$5,25 miliar atau setara dengan Rp73,53 triliun, Indofood dengan nilai US$5,2 miliar atau setara Rp72,8 triliun, dan Alfamart dengan pendapatan US$4,69 miliar atau setara Rp65,77 triliun.
Meskipun demikian, secara keseluruhan, Gudang Garam hanya menduduki peringkat 49 dari 200 perusahaan se-Asia Pasifik. Adapun, peringkat pertama perusahaan paling bonafit se-Asia Pasifik jatuh kepada Alibaba asal China dengan total pendapatan US$56,16 miliar atau setara Rp786,28 triliun.
Posisi Alibaba kemudian disusul oleh Tencent Holdings yang sama-sama berasal dari China dengan nilai pendapatan US$47,31 miliar atau setara Rp662,31 triliun. Sementara itu, peringkat ketiga diduduki oleh Wilmar International asal Singapura dengan pendapatan US$44,49 miliar atau Rp622,97 triliun.Jika dilihat berdasarkan negara, perwakilan asal Indonesia sebanyak 11 perusahaan masih kalah jumlah dibanding negara lainnya. Forbes mencatat, Australia, China, Hong Kong, Korea Selatan, dan Taiwan adalah lima negara yang paling banyak memiliki perusahaan dengan pendapatan jumbo, di mana masing-masing negara menempatkan 21 perwakilannya di daftar tersebut.
Kelima negara tersebut kemudian disusul oleh India sebanyak 19 perusahaan dan Thailand sebanyak 14 perusahaan. Di sisi lain, negara yang paling sedikit berada di dalam daftar tersebut adalah Vietnam dan Filipina yang masing-masing berjumlah tujuh dan delapan perusahaan.
Menurut Forbes, daftar ini dibuat demi melengkapi 200 perusahaan dengan performa baik dengan pendapatan di bawah US$1 miliar atau biasa disebut Asia's Best Under a Billion. 200 perusahaan ini pun sudah disaring dari 3.200 perusahaan di Asia dan diseleksi berdasarkan beberapa kriteria seperti rerata penjualan dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan pendapatan operasi, dan proyeksi pertumbuhan pendapatan dalam satu hingga dua tahun ke depan.
[Gambas:Video CNN] (glh/lav)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2LGMKOD
via IFTTT
No comments:
Post a Comment