Pages

Monday, September 9, 2019

Australia Berpotensi 'Parkir' Dana Pensiun Rp2.338 T ke Luar

Jakarta, CNN Indonesia -- Dana pensiun senilai 245 miliar dolar Australia atau US$167,38 miliar (setara Rp2.338 triliun) yang dihimpun Pemerintah Australia berpotensi mengalir ke luar negeri. Hal itu dikarenakan minimnya pilihan portofolio investasi di Negeri Kanguru tersebut.

Kepala Pasar Modal Ekuitas Bank of America Merril Lynch (BAML) Australia Mark Warburton mengatakan berkat undang-undang yang mewajibkan pengusaha untuk berkontribusi setidaknya 9 persen dari gaji pekerja, dana pensiun Australia menjadi kumpulan aset terbesar ketiga di dunia senilai US$1,9 triliun.

Padahal, mengutip Reuters, Selasa (10/9), pasar saham Australia sendiri hanya bernilai US$1 triliun. Menurut BAML, rasio tersebut ialah yang tertinggi di antara negara-negara maju di dunia.

"Kami memiliki pasar saham terbesar ke-10 di dunia, tetapi kumpulan dana pensiun kami yang terbesar ketiga. Ada tumpukan uang yang menunggu untuk diinvestasikan," ujarnya.

Lebih lanjut ia menuturkan sebagian uang dari dana pensiun itu tetap ada di Australia, yang dibelanjakan untuk penyedia pendidikan di Navitas oleh AustralianSuper.

Namun, para manajer aset di Australia mengingatkan agar dana pensiun tersebut disebar ke proyek-proyek infrastruktur, properti, ekuitas swasta, hingga perusahaan-perusahaan terdaftar di luar negeri. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan ketidakseimbangan kas.

Bulan lalu, AustralianSuper, penghimpun dana pensiun terbesar di Australia setuju untuk berinvestasi hingga US$1 miliar ke National Investment & Infrrastructure Fund Ltd (NIIF) India.

Tidak cuma itu, AustralianSuper juga berinvestasi dalam bentuk kepemilikan saham di perusahaan-perusahaan terdaftar, seperti produsen minuman Diageo dan perusahaan konsumer Reckitt Benckiser.

IFM Investors, salah satu investor infrastruktur terbesar di Australia juga mengaku tengah memperluas bisnis ekuitasnnya ke luar negeri. "Skalanya sangat besar," kata Kepala Pasar National Australia Bank (NAB) Drew Bradford.

Berdasarkan data NAB, sekitar 41 persen dari asetnya saat ini sudah diinvestasikan ke luar negeri. Bahkan, perusahaan masih akan meningkatkan investasi tersebut dalam 2 tahun ke depan.
[Gambas:Video CNN] (Reuters/bir)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2ZRWgrl
via IFTTT

1 comment:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    ReplyDelete