Pejabat pemerintahan AS menyebut bahwa pertemuan bakal berlangsung pada hari Kamis, 19 September 2019.
Analis Reliance Sekuritas Lanja Nafi mengatakan IHSG menunjukkan indikasi penguatan secara teknikal.
"Kami proyeksikan IHSG akan bergerak melanjutkan penguatan di rentang 6.200-6.315," kata Lanjar dalam risetnya, Rabu (18/9).
Di sisi lain, ia menyebut investor masih mencermati harga minyak mentah usai penyerangan terhadap dua kilang Arab Saudi hingga memangkas separuh produksinya.Sebaliknya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memprediksi IHSG cenderung melemah. Menurut dia, pasar merespons negatif perlambatan data perekonomian China.
Mengutip AFP, output industri tercatat naik sebesar 4,4 persen sepanjang Agustus 2019. Angka itu turun dibandingkan Juli 2019 yang sebesar 4,8 persen, sekaligus menjadi pertumbuhan yang terburuk dalam 17 tahun terakhir.
"Data perekonomian China dinilai di bawah ekspektasi pasar," tuturnya.
Ia meramalkan IHSG bakal bergerak di rentang support 6.192-6.215 dan resistance 6.250-6.262.IHSG berhasil menguat pada penutupan perdagangan Selasa (17/9). Indeks ditutup di level 6.236 naik 17,25 poin atau 0,27 persen.
Sementara itu, saham-saham utama Wall Street mayoritas melemah. Pasar mengantisipasi pertemuan The Fed serta mencermati lonjakan harga minyak mentah dunia.
Dow Jones turun 52,70 poin atau 0,19 persen menjadi 27.024. Lalu, S&P 500 turun 2,10 poin atau 0,07 persen menjadi 2.995. Sedangkan, Nasdaq Composite berhasil naik 2,24 poin atau 0,03 persen menjadi 8.155.
[Gambas:Video CNN] (ulf/lav)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2AsIT2s
via IFTTT
No comments:
Post a Comment