Pages

Wednesday, November 27, 2019

Sisa Sebulan, Kementerian ESDM Baru Serap Anggaran 63 Persen

Jakarta, CNN Indonesia -- Realisasi serapan anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru mencapai 63,82 persen per 26 November 2019. Dapat dipastikan serapan anggaran tak akan mencapai target.

Diketahui, alokasi anggaran Kementerian ESDM sebesar Rp5,16 triliun. Rinciannya, Rp3,15 triliun untuk belanja barang, Rp1,14 triliun untuk belanja modal, dan Rp870 miliar untuk belanja pegawai.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan rendahnya serapan anggaran disebabkan banyak proyek-proyek yang pembayarannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun. Terutama, untuk proyek yang pembangunan fisiknya membutuhkan jangka panjang.

Ia mencontohkan, sumur bor. "Nah, kebetulan pembayarannya jatuh pada Desember," katanya, Rabu (27/11).

Pun demikian, Arifin masih berharap realisasi anggaran akhir tahun bisa mencapai 92,02 persen sampai akhir tahun. Target ini masih lebih tinggi ketimbang capaian tahun lalu, yakni 89,95 persen.

"Ini menyangkut komitmen-komitmen pelaksanaan pembayaran disesuaikan dengan perkembangan yang ada di lapangan. Seperti dua tahun sebelumnya realisasi akan meningkat akhir tahun," terang dia.
[Gambas:Video CNN]
Anggaran 2020 Naik

Sementara itu, tahun depan, pagu anggaran Kementerian ESDM melonjak 87,4 persen menjadi Rp9,67 triliun. Mayoritasnya atau sebesar Rp4,74 triliun dialokasikan untuk belanja barang. Kemudian, Rp3,99 triliun untuk belanja modal dan Rp930 miliar belanja pegawai.

Arifin bilang dengan lonjakan anggaran itu, maka Kementerian ESDM akan melakukan percepatan penyerapan anggaran.

"Akan bentuk manajemen proyek. Lalu, kami akan lakukan early (lebih awal). Kami juga harus belajar dari pengalaman sebelumnya, apa bottle neck (halangan) yang terjadi," imbuh dia.

Arifin menuturkan prioritas belanja Kementerian ESDM dialokasikan untuk minyak dan gas (migas) sebesar Rp3,79 triliun. Diikuti oleh kebutuhan energi baru terbarukan (EBT) dan konversi energi sebesar Rp1,23 triliun, sektor geologi sebesar Rp621,5 miliar, dan pendidikan serta vokasi Rp349,1 miliar.

Di sektor migas, alokasi anggaran digunakan untuk pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga, pembagian konverter kit Bahan Bakar Minyak (BBM) ke bahan bakar gas untuk nelayan dan petani, layanan infrastruktur migas, dan konversi mitan ke elpiji 3 kilogram.

Selanjutnya di bidang EBTKE, Kementerian ESDM akan menggunakan dana tersebut untuk pembangunan biogas komunal, pembangunan peralatan efisiensi energi, layanan infrastruktur EBTKE, pembangunan PLTS rooftop dan di lingkungan TNI.

Pada sektor geologi, Kementerian ESDM akan menyisihkan dana untuk pengembangan geopark dan pos pengamatan gunung api. Kementerian ESDM juga akan menggunakan dana tersebut untuk pemboran air bersih di daerah sulit air dan penyediaan peralatan sistem mitigasi bencana geologi.

Terakhir, Kementerian ESDM akan menggunakan dana anggaran untuk pengembangan Politeknik Energi dan Pertambangan di Bali dan Prabumulih, lalu diklat masyarakat bidang migas, EBTKE, dan geologi mineral dan batu bara.


(ulf/bir)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/34tqaBp
via IFTTT

No comments:

Post a Comment